Menciptakan Susu Alternatif Non Kolesterol


Karya tiga siswi SMAN 2 Kota Kediri yakni Nurahida Laili, Mayang Angling Sari Putri serta Anis Suraida patut mendapat apresiasi dari Pemerintah Kota Kediri. Bagaimana tidak, hasil temuan yang diberi nama “Casavo Palace” bisa menjadi pengganti kebutuhan susu masyarakat.
Nurahida Laili, putri dari pasangan Huda dan Nurul ini menjelaskan proses pembuatan susu terbilang mudah dan relative singkat, tidak lebih dari dari 2 jam. “Sebelumnya, singkong dikupas kemudian diparut dan ditambah air secukupnya kemudian diperas. Selanjutnya air hasil perasan didiamkan hingga mengeluarkan endapan. Air perasan dibiarkan sampai mengendap dan ampasnya dipisahkan,” imbuhnya. Setelah itu, Nurahida Laili menjelaskan, hasil dari perasan dimasak hingga mendidih. Selanjutnya tinggal diberi gula sesuai selera. “Mekanismenya sudah selesai,” pungkasnya.
Sementara itu, yang perlu ditambahkan menurut Mayang Angling Sari Ratu, selama memanaskannya harus tetap diawasi jika terlalu panas hasilnya akan menjadi kanji. “Biar menarik dikasih pewarna makanan. Soal rasa, kata Mayang, tidak jauh enaknya dengan rasa susu pada umumnya. Bahkan, susu buatannya tidak terasa neg seperti susu hewani. Kelebihan lainnya, susu ini non kolesterol dengan nilai gizi tercukupi. “Tambahkan skim supaya menambah zat besi dan kalsiumnya. Dijamin setelah minum susu ini perut akan terasa cepat kenyang. Sedangkan kekurangannya susu ini tidak tahan lama saja,” papar Mayang.
Terkait dengan Rasta (beras-ketela), Anis Suraida menjelaskan mekanisme pembuatannya juga simple tidak membutuhkan proses yang rumit maupun alat yang susah. Memasak Rasta (beras-ketela) mengandalkan panas matahari artinya rasta (beras-ketela) akan mengalami proses masak yang baik jika dalam kondisi kering.
Berdasarkan perhitungan mereka, jika dihitung setiap satu kilogram singkong rata-rata dapat menghasilkan olahan susu sebanyak satu liter. Sedangkan Rasta-nya, sebanyak 500 gram. “Itupun menurut mereka juga tergantung dari selera pembuatnya,” jelas siswi SMAN 2 Kota Kediri ini.
Hasil temuan para siswi SMAN 2 Kota Kediri ini sebelumnya sudah diikutkan dalam lomba Karya Ilmiah Remaja (KIR) yang diadakan oleh Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FE UI) Jakarta pada awal Desember tahun lalu. Dalam lomba bertajuk Business Plan Tingkat Nasional tersebut, karya mereka berhasil menyabet juara pertama.
Saat ini, hasil temuan tersebut terus dikembangkan untuk dipasarkan. Untuk sementara, proses penjualannya masih dititipkan di Koperasi Siswa (Kopsis). Untuk harga jual susu yang dikemas dalam plastic ukuran setengah liter, dibandrol seharga Rp 3.000. Untuk Rasta (beras-ketela) kemasan 800 gram dijual seharga Rp 4.500.
(Sumber: Duta Masyarakat, 18 Januari 2011)

0 komentar:

Posting Komentar

Kostenlose Backlinks bei http://www.backlink-clever.de Ping your blog, website, or RSS feed for Free Free web Counter Log Counter powered by  http://www.myusersonline.com
keyword finder Free Auto Backlink
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger