Sertifikasi Guru

Komponen Portofolio
Sasaran
Sejumlah  200. 450 guru keras dan guru mata pelajaran  untuk semua jenjang  pendidikan, PNS dan  non PNS. Terdiri atas 20.000 guru SD dan SMP yang sudah didaftar pada tahun 2006, dan 180. 450 guru SD , SMP, SMA, SMK, dan SLB yang didaftar pada tahun 2007
Syarat Peserta Sertifikasi
  1. Memiliki kualifikasi minimal S1 atau D 4
  2. Guru PNS dan non PNS pada sekolah negeri dan swasta

Valentine Days

Ada banyak versi tentang asal dari perayaan Hari Valentine ini. Yang paling populer memang kisah dari Santo Valentinus yang diyakini hidup pada masa Kaisar Claudius II yang kemudian menemui ajal pada tanggal 14 Februari 269 M.
Namun ini pun ada beberapa versi. Yang jelas dan tidak memiliki silang pendapat adalah kalau kita menelisik lebih jauh lagi ke dalam tradisi paganisme (dewa-dewi) Romawi Kuno, sesuatu yang dipenuhi dengan legenda, mitos, dan penyembahan berhala.

Menurut pandangan tradisi Roma Kuno, pertengahan bulan Februari memang sudah dikenal sebagai periode cinta dan kesuburan. Dalam tarikh kalender Athena kuno, periode antara pertengahan Januari dengan pertengahan Februari disebut sebagai bulan Gamelion, yang dipersembahkan kepada pernikahan suci Dewa Zeus dan Hera.

Di Roma kuno, 15 Februari dikenal sebagai hari raya Lupercalia, yang merujuk kepada nama salah satu dewa bernama Lupercus, sang dewa kesuburan. Dewa ini digambarkan sebagai laki-laki yang setengah telanjang dan berpakaian kulit kambing.

Di zaman Roma Kuno, para pendeta tiap tanggal 15 Februari akan melakukan ritual penyembahan kepada Dewa Lupercus dengan mempersembahkan korban berupa kambing kepada sang dewa.

Setelah itu mereka minum anggur dan akan lari-lari di jalan-jalan dalam kota Roma sambil membawa potongan-potongan kulit domba dan menyentuh siapa pun yang mereka jumpai. Para perempuan muda akan berebut untuk disentuh kulit kambing itu karena mereka percaya bahwa sentuhan kulit kambing tersebut akan bisa mendatangkan kesuburan bagi mereka. Sesuatu yang sangat dibanggakan di Roma kala itu.

Perayaan Lupercalia adalah rangkaian upacara pensucian di masa Romawi Kuno yang berlangsung antara tanggal 13-18 Februari, di mana pada tanggal 15 Februari mencapai puncaknya. Dua hari pertama (13-14 Februari), dipersembahkan untuk dewi cinta (Queen of Feverish Love) bernama Juno Februata.

Pada hari ini, para pemuda berkumpul dan mengundi nama-nama gadis di dalam sebuah kotak. Lalu setiap pemuda dipersilakan mengambil nama secara acak. Gadis yang namanya ke luar harus menjadi kekasihnya selama setahun penuh untuk bersenang-senang dan menjadi obyek hiburan sang pemuda yang memilihnya.

Keesokan harinya, 15 Februari, mereka ke kuil untuk meminta perlindungan Dewa Lupercalia dari gangguan serigala. Selama upacara ini, para lelaki muda melecut gadis-gadis dengan kulit binatang. Para perempuann itu berebutan untuk bisa mendapat lecutan karena menganggap bahwa kian banyak mendapat lecutan maka mereka akan bertambah cantik dan subur.

Ketika agama Kristen Katolik masuk Roma, mereka mengadopsi upacara paganisme (berhala) ini dan mewarnainya dengan nuansa Kristiani. Antara lain mereka mengganti nama-nama gadis dengan nama-nama Paus atau Pastor. Di antara pendukungnya adalah Kaisar Konstantine dan Paus Gregory I.

Agar lebih mendekatkan lagi pada ajaran Kristen, pada 496 M Paus Gelasius I menjadikan upacara Romawi Kuno ini menjadi Hari Perayaan Gereja dengan nama Saint Valentine’s Day untuk menghormati Santo Valentine yang kebetulan meninggal pada tanggal 14 Februari.

Tentang siapa sesungguhnya Santo Valentinus sendiri, seperti telah disinggung di muka, para sejarawan masih berbeda pendapat. Saat ini sekurangnya ada tiga nama Valentine yang meninggal pada 14 Februari. Seorang di antaranya dilukiskan sebagai orang yang mati pada masa Romawi. Namun ini pun tidak pernah ada penjelasan yang detil siapa sesungguhnya “St. Valentine” termaksud, juga dengan kisahnya yang tidak pernah diketahui ujung-pangkalnya karena tiap sumber mengisahkan cerita yang berbeda.

Menurut versi pertama, Kaisar Claudius II yang memerintahkan Kerajaan Roma berang dan memerintahkan agar menangkap dan memenjarakan Santo Valentine karena ia dengan berani menyatakan tuhannya adalah Isa Al-Masih, sembari menolak menyembah tuhan-tuhannya orang Romawi. Orang-orang yang bersimpati pada Santo Valentine lalu menulis surat dan menaruhnya di terali penjaranya.

Versi kedua menceritakan, Kaisar Claudius II menganggap tentara muda bujangan lebih tabah dan kuat di dalam medan peperangan daripada orang yang menikah. Sebab itu kaisar lalu melarang para pemuda yang menjadi tentara untuk menikah. Tindakan kaisar ini diam-diam mendapat tentangan dari Santo Valentine dan ia secara diam-diam pula menikahkan banyak pemuda hingga ia ketahuan dan ditangkap. Kaisar Cladius memutuskan hukuman gantung bagi Santo Valentine. Eksekusi dilakukan pada tanggal 14 Februari 269 M.

TRADISI KIRIM KARTU

Selain itu, tradisi mengirim kartu Valentine itu sendiri tidak ada kaitan langsung dengan Santo Valentine. Pada tahun 1415 M, ketika Duke of Orleans dipenjara di Tower of London, pada perayaan hari gereja mengenang St. Valentine tanggal 14 Februari, ia mengirim puisi kepada isterinya di Perancis.

Oleh Geoffrey Chaucer, penyair Inggris, peristiwa itu dikaitkannya dengan musim kawin burung-burung dalam puisinya.

Lantas, bagaimana dengan ucapan “Be My Valentine?” yang sampai sekarang masih saja terdapat di banyak kartu ucapan atau dinyatakan langsung oleh pasangannya masing-masing? Ken Sweiger mengatakan kata “Valentine” berasal dari bahasa Latin yang mempunyai persamaan dengan arti: “Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuat, dan Yang Maha Kuasa”. Kata ini sebenarnya pada zaman Romawi Kuno ditujukan kepada Nimrod dan Lupercus, tuhan orang Romawi.

Disadari atau tidak, demikian Sweiger, jika seseorang meminta orang lain atau pasangannya menjadi “To be my Valentine?”, maka dengan hal itu sesungguhnya kita telah terang-terangan melakukan suatu perbuatan yang dimurkai Tuhan, istilah Sweiger, karena meminta seseorang menjadi “Sang Maha Kuasa” dan hal itu sama saja dengan upaya menghidupkan kembali budaya pemujaan kepada berhala.

Adapun Cupid (berarti: the desire), si bayi atau lelaki rupawan setengah telanjang yang bersayap dengan panah adalah putra Nimrod “the hunter” dewa Matahari. Disebut tuhan Cinta, karena ia begitu rupawan sehingga diburu banyak perempuan bahkan dikisahkan bahwa ibu kandungnya sendiri pun tertarik sehingga melakukan incest dengan anak kandungnya itu!

Silang sengketa siapa sesungguhnya Santo Valentine sendiri juga terjadi di dalam Gereja Katolik sendiri. Menurut gereja Katolik seperti yang ditulis dalam The Catholic Encyclopedia (1908), nama Santo Valentinus paling tidak merujuk pada tiga martir atau santo (orang suci) yang berbeda, yakni: seorang pastur di Roma, seorang uskup Interamna (modern Terni), dan seorang martir di provinsi Romawi Afrika. Koneksi antara ketiga martir ini dengan Hari Valentine juga tidak jelas.

Bahkan Paus Gelasius II, pada tahun 496 menyatakan bahwa sebenarnya tidak ada yang diketahui secara pasti mengenai martir-martir ini, walau demikian Gelasius II tetap menyatakan tanggal 14 Februari tiap tahun sebagai hari raya peringatan Santo Valentinus.

Ada yang mengatakan, Paus Gelasius II sengaja menetapkan hal ini untuk menandingi hari raya Lupercalia yang dirayakan pada tanggal 15 Februari.

Sisa-sisa kerangka yang digali dari makam Santo Hyppolytus di Via Tibertinus dekat Roma, diidentifikasikan sebagai jenazah St. Valentinus. Jenazah itu kemudian ditaruh dalam sebuah peti emas dan dikirim ke Gereja Whitefriar Street Carmelite Church di Dublin, Irlandia. Jenazah ini telah diberikan kepada mereka oleh Paus Gregorius XVI pada 1836.

Banyak wisatawan sekarang yang berziarah ke gereja ini pada hari Valentine, di mana peti emas diarak dalam sebuah prosesi khusyuk dan dibawa ke sebuah altar tinggi di dalam gereja. Pada hari itu, sebuah misa khusus diadakan dan dipersembahkan kepada para muda-mudi dan mereka yang sedang menjalin hubungan cinta. Hari raya ini dihapus dari kalender gerejawi pada tahun 1969 dengan alasan sebagai bagian dari sebuah usaha gereja yang lebih luas untuk menghapus santo dan santa yang asal-muasalnya tidak bisa dipertanggungjawabkan karena hanya berdasarkan mitos atau legenda. Namun walau demikian, misa ini sampai sekarang masih dirayakan oleh kelompok-kelompok gereja tertentu.

Jelas sudah, Hari Valentine sesungguhnya berasal dari mitos dan legenda zaman Romawi Kuno di mana masih berlaku kepercayaan paganisme (penyembahan berhala). Gereja Katolik sendiri tidak bisa menyepakati siapa sesungguhnya Santo Valentine yang dianggap menjadi martir pada tanggal 14 Februari. Walau demikian, perayaan ini pernah diperingati secara resmi Gereja Whitefriar Street Carmelite Church di Dublin, Irlandia dan dilarang secara resmi pada tahun 1969. Beberapa kelompok gereja Katolik masih menyelenggarakan peringatan ini tiap tahunnya.

KEPENTINGAN BISNIS

Kalau pun Hari Valentine masih dihidup-hidupkan hingga sekarang, bahkan ada kesan kian meriah, itu tidak lain dari upaya para pengusaha yang bergerak di bidang pencetakan kartu ucapan, pengusaha hotel, pengusaha bunga, pengusaha penyelenggara acara, dan sejumlah pengusaha lain yang telah meraup keuntungan sangat besar dari event itu.

Mereka sengaja, lewat kekuatan promosi dan marketingnya, meniup-niupkan Hari Valentine Day sebagai hari khusus yang sangat spesial bagi orang yang dikasihi, agar dagangan mereka laku dan mereka mendapat laba yang amat sangat besar. Inilah apa yang sering disebut oleh para sosiolog sebagai industrialisasi agama, di mana perayaan agama oleh kapitalis dibelokkan menjadi perayaan bisnis.

PESTA KEMAKSIATAN

Christendom adalah sebutan lain untuk tanah-tanah atau negeri-negeri Kristen di Barat. Awalnya hanya merujuk pada daratan Kristen Eropa seperti Inggris, Perancis, Belanda, Jerman, dan sebagainya, namun dewasa ini juga merambah ke daratan Amerika.

Orang biasanya mengira perayaan Hari Valentine berasal dari Amerika. Namun sejarah menyatakan bahwa perayaan Hari Valentine sesungguhnya berasal dari Inggris. Di abad ke-19, Kerajaan Inggris masih menjajah wilayah Amerika Utara. Kebudayaan Kerajaan inggris ini kemudian diimpor oleh daerah koloninya di Amerika Utara.

Di Amerika, kartu Valentine pertama yang diproduksi secara massal dicetak setelah tahun 1847 oleh Esther A. Howland (1828 – 1904) dari Worcester, Massachusetts. Ayahnya memiliki sebuah toko buku dan toko peralatan kantor yang besar. Mr. Howland mendapat ilham untuk memproduksi kartu di Amerika dari sebuah kartu Valentine Inggris yang ia terima. Upayanya ini kemudian diikuti oleh pengusaha-pengusaha lainnya hingga kini.

Sejak tahun 2001, The Greeting Card Association (Asosiasi Kartu Ucapan AS) tiap tahun mengeluarkan penghargaan “Esther Howland Award for a Greeting Card Visionary” kepada perusahaan pencetak kartu terbaik.

Sejak Howland memproduksi kartu ucapan Happy Valentine di Amerika, produksi kartu dibuat secara massal di selutuh dunia. The Greeting Card Association memperkirakan bahwa di seluruh dunia, sekitar satu milyar kartu Valentine dikirimkan per tahun. Ini adalah hari raya terbesar kedua setelah Natal dan Tahun Baru (Merry Christmast and The Happy New Year), di mana kartu-kartu ucapan dikirimkan. Asosiasi yang sama juga memperkirakan bahwa para perempuanlah yang membeli kurang lebih 85% dari semua kartu valentine.

Mulai pada paruh kedua abad ke-20, tradisi bertukaran kartu di Amerika mengalami diversifikasi. Kartu ucapan yang tadinya memegang titik sentral, sekarang hanya sebagai pengiring dari hadiah yang lebih besar. Hal ini sering dilakukan pria kepada perempuan. Hadiah-hadiahnya bisa berupa bunga mawar dan coklat. Mulai tahun 1980-an, industri berlian mulai mempromosikan hari Valentine sebagai sebuah kesempatan untuk memberikan perhiasan kepada perempuan pilihan.

Di Amerika Serikat dan beberapa negara Barat, sebuah kencan pada hari Valentine sering ditafsirkan sebagai permulaan dari suatu hubungan yang serius. Ini membuat perayaan Valentine di sana lebih bersifat ‘dating’ yang sering di akhiri dengan tidur bareng (perzinaan) ketimbang pengungkapan rasa kasih sayang dari anak ke orangtua, ke guru, dan sebagainya yang tulus dan tidak disertai kontak fisik. Inilah sesungguhnya esensi dari Valentine Day.

Perayaan Valentine Day di negara-negara Barat umumnya dipersepsikan sebagai hari di mana pasangan-pasangan kencan boleh melakukan apa saja, sesuatu yang lumrah di negara-negara Barat, sepanjang malam itu. Malah di berbagai hotel diselenggarakan aneka lomba dan acara yang berakhir di masing-masing kamar yang diisi sepasang manusia berlainan jenis. Ini yang dianggap wajar, belum lagi party-party yang lebih bersifat tertutup dan menjijikan.

IKUT MENGAKUI YESUS SEBAGAI TUHAN

Tiap tahun menjelang bulan Februari, banyak remaja Indonesia yang notabene mengaku beragama Islam ikut-ikutan sibuk mempersiapkan perayaan Valentine. Walau sudah banyak di antaranya yang mendengar bahwa Valentine Day adalah salah satu hari raya umat Kristiani yang mengandung nilai-nilai akidah Kristen, namun hal ini tidak terlalu dipusingkan mereka. “Ah, aku kan ngerayaain Valentine buat fun-fun aja…, ” demikian banyak remaja Islam bersikap. Bisakah dibenarkan sikap dan pandangan seperti itu?

Perayaan Hari Valentine memuat sejumlah pengakuan atas klaim dogma dan ideologi Kristiani seperti mengakui “Yesus sebagai Anak Tuhan” dan lain sebagainya. Merayakan Valentine Day berarti pula secara langsung atau tidak, ikut mengakui kebenaran atas dogma dan ideologi Kristiani tersebut, apa pun alasanya.

Nah, jika ada seorang Muslim yang ikut-ikutan merayakan Hari Valentine, maka diakuinya atau tidak, ia juga ikut-ikutan menerima pandangan yang mengatakan bahwa “Yesus sebagai Anak Tuhan” dan sebagainya yang di dalam Islam sesungguhnya sudah termasuk dalam perbuatan musyrik, menyekutukan Allah SWT, suatu perbuatan yang tidak akan mendapat ampunan dari Allah SWT. Naudzubillahi min dzalik!

“Barang siapa meniru suatu kaum, maka ia termasuk dari kaum tersebut, ” Demikian bunyi hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Tirmidzi.

Ibnul Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah juga berkata, “Memberi selamat atas acara ritual orang kafir yang khusus bagi mereka, telah disepakati bahwa perbuatan tersebut haram. Semisal memberi selamat atas hari raya dan puasa mereka, dengan mengucapkan, “Selamat hari raya!” dan sejenisnya. Bagi yang mengucapkannya, kalau pun tidak sampai pada kekafiran, paling tidak itu merupakan perbuatan haram. Berarti ia telah memberi selamat atas perbuatan mereka yang menyekutukan Allah. Bahkan perbuatan tersebut lebih besar dosanya di sisi Allah dan lebih dimurkai dari pada memberi selamat atas perbuatan minum khamar atau membunuh. Banyak orang yang kurang mengerti agama terjerumus dalam suatu perbuatan tanpa menyadari buruknya perbuatan tersebut. Ia telah menyiapkan diri untuk mendapatkan kemarahan dan kemurkaan Allah. ”
Allah SWT sendiri di dalam Qur’an surat Al-Maidah ayat 51 melarang umat Islam untuk meniru-niru atau meneladani kaum Yahudi dan Nasrani, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” (berbagai sumber)

Warnet Secara Sehat


Masyarakat Kota Kediri tidak perlu takut dengan hacker. Menurut Wakil Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar,SE bahwa “Hacker” tidak jahat seperti yang dipikirkan masyarakat selama ini. “Hacker” adalah orang yang mempunyai keahlian melihat dan memperbaiki kelemahan perangkat lunak di computer kemudian dipublikasikan secara terbuka di internet agar system menjadi lebih baik,” ujar Wakil Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar,SE usai membuka workshop “Hacher is not as Bad as You Think” di Gedung  Nasional Indonesia (GNI) kota Kediri beberapa hari yang lalu.
Karena itu, Wakil Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar,SE  meminta anggapan negative tentang hacker dihilangkan. Sehingga, persepsi negative selama ini tentang hacker yang sudah muncul di benak masyarakat sedikit demi sedikit akan hilang.
Lalu bagaimana dengan kejahatan dunia maya? Wakil Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar,SE mengatakan kalau kejahatan dunia maya memang ada. Pelakunya bukan hacker tetapi adalah cracker. “Cracker ini bisa membobol kartu krdit atau merusak jaringan,” ujar Wakil Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar,SE.
Untuk itu, Wakil Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar,SE berharap dengan adanya workshop tentang hacker, anak-anak muda Kota Kediri dan sekitarnya bisa memahami istilah hacker. Sehingga, salah penafsiran yang selama ini terjadi tidak terulang dan terus-menerus.
Lebih jauh, Wakil Walikota Kediri mengatakan kalau pihaknya juga terus berupaya menciptakan internet sehat di masyarakat. Untuk warung internet (Warnet) di Kota Kediri diharapkan mendukung program tersebut. Perbuatan negative atau mesum di warnet bisa dicegah. “Warnet harus terbuka. Jadi tidak digunakan untuk hal-hal yang negative,” tutur Wakil Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar,SE.
Untuk itu, Pemerintah Kota Kediri berencana melakukan penataan ulang terhadap pengusaha warung internet. Hal ini dilakukan Pemerintah Kota Kediri sebagai upaya untuk meminimalisir hal-hal negative seperti munculnya kejadian mesum di sebuah warung internet.
Abdullah Abu Bakar,SE Wakil Walikota Kediri mengatakan keberadaan warnet sering disalahgunakan. “Warnet harus dipergunakan untuk mencari informasi, tidak dipergunakan untuk perbuatan negative,” ujar Abdullah Abu Bakar,SE.
Penataan yang terkait dengan keberadaan warnet di Kota Kediri yakni salah satunya dengan membuatkan Peraturan Daerah (Perda) yang mengatur tentang warnet. Pembuatan Perda-nya tentunya juga harus dibicarakan dengan pengusaha warnet, agar tidak membuat mereka keberatan.
Abdullah Abu Bakar,SE menambahkan selama ini memang belum ada Perda khusus yang mengatur warnet. Sehingga, apabila pengusaha warnet mendesain dengan bilik-bilik, tidak ada masalah. Hal inilah yang akan menjadi focus dalam pembuatan Perda tersebut.
Wakil Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar,SE berharap agar semua warnet yang ada di Kota Kediri meniru system warnet sehat yang ada di Kantor Pos Besar Kediri yakni menggunakan model monitor terbuka dan tidak menggunakan monitor model bilik-bilik yang rawan digunakan untuk macam-macam oleh penggunanya.
Sementara itu, Ketua Komunitas Pengguna Linux Indonesia (KPLI) Kota Kediri Hartono Wibowo mengatakan kalau internet sehat harus digalakkan di Kota Kediri. Untuk itu, semua pengusaha warnet diharapkan mendukung. “Kami ingin monitor di warnet terbuka. Sehingga, tidak disalahgunakan,” jelasnya.
Di Kota Kediri, kata Hartono Wibowo, warnet yang sudah menerapkan system warnet sehat ada di Kantor Pos Besar Kediri. Sehingga, pengguna warnet tidak bisa macam-macam.
(Sumber: Radar Kediri, 10 Januari 2011)

Pasar Grosir Jadi Acuan Harga Cabe Nasional



Makin melambungnya harga komoditas cabe di pasaran, hingga menembus harga Rp 80 ribu/kilogram, bahkan di beberapa daerah sempat menembus harga Rp 100 ribu/kilogram, tidak lepas dari system pengendalian pasar.
Berdasarkan pantauan Dinas Pertanian Kota Kediri, Pasar Grosir yang berada di Kelurahan Ngronggo, menjadi salah satu sentra pengendali harga cabe di Indonesia. Sebagian besar pedagang dari berbagai daerah condong berkiblat harga di Pasar Grosir Kota Kediri mengingat jangkauan transaksi di Pasar Grosir tersebut sudah meluas ke sejumlah pulau.
Kepala Dinas Pertanian Kota Kediri, Ir. Dewi Sartika,MM mengatakan bahwa pasar grosir Kota Kediri menjadi salah satu acuan harga pasar nasional. “Mengingat sejumlah daerah seperti Jakarta, Sumatera, dan Sulawesi mengambil cabe di Pasar Grosir Kota Kediri,” ungkapnya.
Menurut Ir. Dewi Sartika,MM, meski di Kota Kediri menjadi acuan harga, namun hal itu tidak bisa secara otomatis mengendalikan harga cabe. Mengingat kesepakatan harga ditentukan oleh pasar. “Stok barang saat ini memang minim dan tidak sebanding dengan jumlah permintaan. Sehingga harga terus mengalami kenaikan,” jelas Ir. Dewi Sartika,MM.
Diperkirakan, kenaikan harga cabe kali ini, akan terus berlangsung hingga Mei mendatang. Hal ini berdasarkan perhitungan dari perubahan musim yang diperkirakan akan terjadi pada pertengahan tahun ini.
(Sumber : Memo Kediri, 8 Desember 2011)

Siswa SMPN 1 Kota Kediri Juara II Science Matematika


Menghadapi jago-jago matematika dari penjuru Indonesia, tak membuat Tsesar Riski Pradana siswa SMPN 1 Kota Kediri ini gentar. Padahal, persiapan diri sangat mepet. Kondisi kesehatan pun terkendala pascaopname. Namun kerja kerasnya berubah juara dua lomba Science Camp Tingkat Nasional pada tanggal 11-13 Januari 2011 di Surabaya. Sewaktu di Surabaya Tsesar sempat mendapatkan kursus kilat terkait dengan bidang pelajaran matematika. Diharapkan dengan pembekalan tambahan ini Tsesar mampun tampil maksimal. “Semoga dengan persiapan ini saya bisa tampil maksimal berkompetisi dengan ratusan jago-jago matematika tingkat nasional dari seluruh penjuru tanah air,” ujar Tsesar Riski Pradana siswa SMPN 1 Kota Kediri kelahiran 23 Nopember 1995 ini.
Dalam lomba yang dilaksanakan di gedung Universitas Airlangga (Unair) Surabaya ini, materi lomba menggunakan dua bahasa. Untuk soal dengan bahasa Indonesia sebanyak 50 soal. Waktunya hanya 1,5 jam. Sedangkan untuk soal dengan bahasa Inggris sebanyak 50 soal, waktunya 2 jam.  
Dari hasil pengerjaan materi soal dalam lomba tersebut Tsesar mendapatkan point 830. Perinciannya, untuk soal dengan menggunakan bahasa Indonesia memperoleh 410 point dan soal berbahasa Inggris memperoleh 420 point.
Dengan total point itu, Tsesar berhak menjadi juara ke dua. Point yang dikumpulkan hanya terpaut 70 point dari juara pertama yang mengumpulkan 900 point. Tsesar berhak mendapatkan hadiah berupa piala, medali perak, dan uang pembinaan.
Sementara itu, Kepala SMPN 1 Kota Kediri, Drs. Noto menganggap prestasi Science Camp itu adalah buah kerja keras Tsesar, guru Pembina, sekolah, dan orang tua. Drs. Noto berharap prestasi yang diukirnya bisa dikuti oleh rekan-rekannya. Berbekal juara di lomba tingkat nasional, Tsesar Riski Pradana nantinya tidak bingung lagi memilih SMA saat lulus dari SMPN 1 Kota Kediri. Sebab, salah satu sekolah terbaik di Sragen sudah memutuskan menerima Tsesar setelah lulus nanti. “ Kami berharap anak-anak terpacu untuk berprestasi. Karena dengan meraih prestasi di bidang akademik dan non-akademik, banyak manfaatnya,” papar Drs. Noto Kepala SMPN 1 Kota Kediri.
(Sumber: Radar Kediri, 25 Desember 2011)

Jembatan Lama

         Pembangunan Jembatan Brawijaya rencananya difungsikan untuk menyelamatkan Jembatan Lama yang saat ini digunakan untuk sarana perhubungan antar kecamatan. Jembatan Lama penghubung antara Kecamatan Kota dan Kecamatan Mojoroto tersebut nantinya digunakan sebagai obyek wisata dan hanya diperbolehkan untuk para pejalan kaki. Sementara untuk kendaraan dilarang lewat.

Asisten Perekonomian Dan Pembangunan Pemerintah Kota Kediri, Ir. H. Budi Siswantoro, MM.MT mengatakan bahwa Jembatan Lama mempunyai nilai sejarah yang sangat tinggi, untuk itu harus diselamatkan sebelum mengalami kerusakan. “ Salah satu usaha untuk menyelamatkan asset peninggalan Pemerintah Kolonial Belanda itu dengan membangun Jembatan Brawijaya yang pada tahun 2011 ini akan dimulai proses pembangunannya. Anggarannya sudah disetujui oleh DPRD, dan tahun ini akan dimulai proses pembangunannya,” papar Ir. H. Budi Siswantoro, MM,MT.
Untuk awal pembangunannya, pada tahap awal ini Pemkot Kediri mengalokasikan anggaran Rp 3,69 miliar yang diambilkan dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2011.
Menurut Ir. H. Budi Siswantoro, MM,MT; beban lalu lintas di atas tiga jembatan yang membelah wilayah Kota Kediri sudah sangat berat. Mulai dari Jembatan Bandar Ngalim, Jembatan Semampir, hingga yang paling berat yakni Jembatan Lama. Maklum, jembatan peninggalan jaman Belanda itu sudah terbilang sangat tua. Kontruksinya banyak yang rapuh. Karena itu, sejak beberapa tahun yang lalu kendaraan roda empat sudah dibatasi hanya boleh melintas satu arah. “Jembatan Brawijaya benar-benar penting dan mendesak untuk dibangun,” tandasnya.
Sementara itu, anggota Komisi C DPRD Kota Kediri, Nurhadi Sekti Mukti mengatakan, memang sudah seharusnya Jembatan Lama tidak boleh digunakan untuk kendaraan, karena kondisinya sudah sangat rawan. “Harusnya Jembatan Lama sudah tidak boleh digunakan untuk melintas kendaraan, dan beralih untuk digunakan sebagai sarana atau obyek wisata,” ujar Nurhadi Sekti Mukti. Salah satu upaya untuk mencegah kerusakan Jembatan Lama, dikatakan oleh Nurhadi Sekti Mukti yakni Jembatan Lama hanya boleh dilalui para pejalan kaki. “Sementa itu kendaraan dilarang melintasnya. Jembatan lama merupakan salah satu asset yang mempunyai nilai sejarah tinggi, sayang jika tidak diamankan,’’ ungkap Nurhadi Sekti Mukti.
(Sumber: Harian Bangsa, 17 Januari 2011)

Dana BOS

           Sebagai langkah mewujudkan transparansi penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), maka Dinas Pendidikan Kota Kediri mewajibkan semua sekolah baik tingkat SD maupun SMP untuk memberikan laporan perincian penggunaan dana BOS secara terbuka.

Laporan rincian penggunaan dana BOS tersebut juga harus dipasang di papan pengumuman sekolah. Tujuannya agar semua guru, siswa, dan wali murid bisa mengetahuinya.
Kabid. Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kota Kediri, Agus Suharmadji menyatakan bahwa penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) harus transparan dan tidak ada yang ditutup-tutupi. Masyarakat atau orangtua murid harus tahu untuk apa saja penggunaan dana BOS tersebut.
Menurutnya, dengan system penyaluran dana BOS yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, penggunaan dana BOS harus sesuai dengan Rencana Kerja Anggaran (RKA) setiap bulannya. “Ini berarti pemasangan laporan penggunaan dana BOS juga harus dilakukan setiap bulan. Dengan transparansi seperti ini diharapkan tidak akan ada penilaian negative dari masyarakat,” jelas Kabid. Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kota Kediri, Agus Suharmadji.
(Sumber: Memo Kediri, 18 Januari 2011)

Menciptakan Susu Alternatif Non Kolesterol


Karya tiga siswi SMAN 2 Kota Kediri yakni Nurahida Laili, Mayang Angling Sari Putri serta Anis Suraida patut mendapat apresiasi dari Pemerintah Kota Kediri. Bagaimana tidak, hasil temuan yang diberi nama “Casavo Palace” bisa menjadi pengganti kebutuhan susu masyarakat.
Nurahida Laili, putri dari pasangan Huda dan Nurul ini menjelaskan proses pembuatan susu terbilang mudah dan relative singkat, tidak lebih dari dari 2 jam. “Sebelumnya, singkong dikupas kemudian diparut dan ditambah air secukupnya kemudian diperas. Selanjutnya air hasil perasan didiamkan hingga mengeluarkan endapan. Air perasan dibiarkan sampai mengendap dan ampasnya dipisahkan,” imbuhnya. Setelah itu, Nurahida Laili menjelaskan, hasil dari perasan dimasak hingga mendidih. Selanjutnya tinggal diberi gula sesuai selera. “Mekanismenya sudah selesai,” pungkasnya.
Sementara itu, yang perlu ditambahkan menurut Mayang Angling Sari Ratu, selama memanaskannya harus tetap diawasi jika terlalu panas hasilnya akan menjadi kanji. “Biar menarik dikasih pewarna makanan. Soal rasa, kata Mayang, tidak jauh enaknya dengan rasa susu pada umumnya. Bahkan, susu buatannya tidak terasa neg seperti susu hewani. Kelebihan lainnya, susu ini non kolesterol dengan nilai gizi tercukupi. “Tambahkan skim supaya menambah zat besi dan kalsiumnya. Dijamin setelah minum susu ini perut akan terasa cepat kenyang. Sedangkan kekurangannya susu ini tidak tahan lama saja,” papar Mayang.
Terkait dengan Rasta (beras-ketela), Anis Suraida menjelaskan mekanisme pembuatannya juga simple tidak membutuhkan proses yang rumit maupun alat yang susah. Memasak Rasta (beras-ketela) mengandalkan panas matahari artinya rasta (beras-ketela) akan mengalami proses masak yang baik jika dalam kondisi kering.
Berdasarkan perhitungan mereka, jika dihitung setiap satu kilogram singkong rata-rata dapat menghasilkan olahan susu sebanyak satu liter. Sedangkan Rasta-nya, sebanyak 500 gram. “Itupun menurut mereka juga tergantung dari selera pembuatnya,” jelas siswi SMAN 2 Kota Kediri ini.
Hasil temuan para siswi SMAN 2 Kota Kediri ini sebelumnya sudah diikutkan dalam lomba Karya Ilmiah Remaja (KIR) yang diadakan oleh Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FE UI) Jakarta pada awal Desember tahun lalu. Dalam lomba bertajuk Business Plan Tingkat Nasional tersebut, karya mereka berhasil menyabet juara pertama.
Saat ini, hasil temuan tersebut terus dikembangkan untuk dipasarkan. Untuk sementara, proses penjualannya masih dititipkan di Koperasi Siswa (Kopsis). Untuk harga jual susu yang dikemas dalam plastic ukuran setengah liter, dibandrol seharga Rp 3.000. Untuk Rasta (beras-ketela) kemasan 800 gram dijual seharga Rp 4.500.
(Sumber: Duta Masyarakat, 18 Januari 2011)

Tingkatkan Kinerja PNS

Tingkatkan Kinerja PNS-Walikota Kediri Buka Layanan Pos Di Balai Kota


Pemerintah Kota Kediri berusaha meningkatkan efektifitas pegawainya. Hari Selasa, 25 Januari 2011 Pemerintah Kota Kediri bekerja sama dengan PT. Pos Indonesia membuka Ruang Pelayanan Pos di Balai Kota Kediri. Launching Ruang Pelayanan Pos tersebut dilaksanakan sekitar pukul 11.45 WIB. Walikota Kediri, dr. H. Samsul Ashar,Sp.PD didampingi pejabat Pemkot yang lain dan Kepala Devisi Regional VII Pos Jawa Timur melakukan acara seremonial dengan pengguntingan pita. Setelah itu, Kepala Devisi Regional VII Pos Jawa Timur, Junaedi menyerahkan cinderamata berupa perangko bergambar Walikota Kediri,dr. H. Samsul Ashar,Sp.PD. Kemudian, Walikota Kediri menjadi orang pertama-tama yang menggunakan Ruang Pelayanan Pos tersebut. Walikota Kediri memperagakan membayar tagihan rekening listrik rumahnya. “Saya berharap dengan adanya Ruang Pelayanan Pos ini seluruh pegawai di lingkungan Pemkot Kediri tidak lagi keluar kantor untuk urusan membayar tagihan listrik, PDAM dan surat menyurat,’’ ujarnya.

Kampus Sementara Universitas Brawijaya Kota Kediri

Kampus Sementara Universitas Brawijaya Kota Kediri Gunakan Gedung SDN Mrican 1-2 Dan MTs Al Anwar


Mengapa Universitas Brawijaya Cabang Kota Kediri tidak memilih Universitas Kadiri (Unik) untuk kampus sementara ? Menurut Asisten Perekonomian Dan Pembangunan Pemerintah Kota Kediri Ir. H. Budi Siswantoro, MM,MT menjelaskan bahwa Memorandum of Understanding (MoU) pendirian Perguruan Tinggi Negeri (PTN) itu hanya antara Pemkot Kediri dengan Universitas Brawijaya. “Tidak ada Unik di dalamnya. Jadi kami tidak bisa menggunakan kampus Unik untuk kampus sementara Universitas Brawijaya,” ungkapnya.

Awal Januari 2011 Pemkot Kediri Berlakukan Upah Minimum

Awal Januari 2011 Pemkot Kediri Berlakukan Upah Minimum Kota Rp 975 Ribu Per-Bulan


Upah Minimum Kota (UMK) Kediri 2011 akhirnya diputuskan naik Rp 69 ribu. Sehingga tahun ini para karyawan akan menerima upah Rp 975 ribu per-bulan.           Pada tahun sebelumnya yakni tahun 2010 besaran UMK wilayah Kota Kediri masih Rp 906 ribu per-bulan.
Kepastian kenaikan UMK yang baru untuk wilayah Kota Kediri ini, ditetapkan oleh Gubernur Jawa Timur Soekarwo pada tanggal 31 Desember 2010 lalu.
Mulai per 1 Januari 2011 UMK tersebut harus dilaksanakan. Kepala Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Pemkot Kediri Ir. Haris Candra Purnama,MM mengatakan bahwa semua perusahaan wajib mengupah karyawannya dengan masa kerja 0 sampai dengan 1 tahun minimal Rp 975 ribu per-bulan. Jelas Ir. Haris Candra Purnama,MM sebelum memberlakukan UMK Rp 975 ribu, pihak Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Pemkot Kediri sudah memberikan sosialisasi kepada seluruh pengusaha di Kota Kediri. Sosialisasinya sekitar satu bulan. “Ini sudah keputusan, jadi harus dilaksanakan oleh perusahaan yang ada di Kota Kediri,” tegasnya.

Kostenlose Backlinks bei http://www.backlink-clever.de Ping your blog, website, or RSS feed for Free Free web Counter Log Counter powered by  http://www.myusersonline.com
keyword finder Free Auto Backlink
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger